Senin, 11 Mei 2009

Penyakit Ternak Marak, Tangerang Kurang Dokter Hewan

TANGERANG - Pembentukan Pemerintahan Kota Tangerang Selatan ternyata tidak diikuti dengan ketersedian Sumber


Daya Manusia yang memadai di Dinas Pertanian dan Peternakan.

Alhasil, di dinas tersebut hingga saat ini belum memiliki seorang pun dokter hewan. Padahal, belakangan ini sedang marak penyakit mematikan yang berasal dari hewan ternak, seperti flu burung dan flu babi.

Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan (Distanak) Kota Tangerang Selatan Sambadi M mengatakan, jumlah peternakan yang ada di wilayahnya terbilang banyak.

Sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan jumlah dokter hewan yang ada. Akibatnya, pemantauan terhadap hewan ternak menjadi terkendala. "Di dinas dokter hewan masih kosong," katanya di Tangerang, Selasa (12/5/2009).

Menurut Sambadi, biasanya jumlah dokter hewan sekira 2-3 orang. Tugas mereka memberikan pembinaan dan surveilence. Namun karena belum memiliki dokter hewan, akibatnya Kota Tangerang Selatan sangat rawan terhadap penyebaran penyakit hewan.

"Yang mempunyai ilmu soal penyakit hewan adalah dokter hewan, sedangkan kita belum memiliki dokter hewan," terang Sambadi.

Jika terjadi kasus mematikan pada hewan, Distanak akan meminta bantuan dokter hewan ke Kabupaten Tangerang. Dia juga menambahkan saat ini sedang dilakukan pembinaan terhadap dokter hewan. Kerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia untuk menyediakan dokter hewan juga sudah dilakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar