Senin, 11 Mei 2009

China Konfirmasi Kasus Flu Babi Pertama

CHENGDU - Pemerintah China mengonfirmasi kasus flu babi pertama di negara tersebut setelah seorang mahasiswa yang baru pulang dari Amerika Serikat positif terjangkit virus H1N1.

Pasien bernama Bao tersebut merupakan mahasiswa University of Missouri, AS. Dia meninggalkan Amerika pada Kamis (7/5) dengan memakai Northwest Airlines NW029 dan mengambil rute penerbangan AS-Beijing dengan transit di St Paul, Minnesota dan Tokyo, Jepang.

Di Tokyo, Bao transit dan mengambil penerbangan Northwest Airlines ke Beijing, Jumat (8/5), sebelum akhirnya mengambil penerbangan lokal ke Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, Minggu (10/5). Di penerbangan terakhirlah Bao mulai menderita gejala flu seperti demam, radang tenggorokan, batuk, dan pilek.

Dia langsung dibawa ke rumah sakit dan dites sebanyak dua kali sebelum dinyatakan positif menderita flu babi. Kendati gejala yang ditunjukkan Bao termasuk ringan, Pemerintah China langsung mengambil tindakan tegas dengan mengarantina pasien yang diketahui menggunakan pesawat sama yang dipakai Bao.

Sebanyak 63 dari 150 penumpang pesawat Beijing-Chengdu yang terbang bersama Bao sudah dikarantina. China juga langsung mengirim pesan kepada setiap penumpang yang menggunakan pesawat Northwest Airlines NW029 (8/5) ataupun Sichuan Airlines dengan nomor penerbangan 3U8882 dari Beijing ke Chengdu (9/5) untuk melaporkan ke biro pencegahan penyakit di China.

Semua penumpang di penerbangan terakhir yang bersama Bao merupakan warga China, sedangkan 233 orang yang terbang dari Tokyo-Beijing terdiri atas 106 warga asing dan hampir seperempatnya warga Jepang. "Ini adalah kasus pertama di China. Petugas kesehatan akan melakukan segalanya untuk mencari penumpang yang satu pesawat bersama Bao," tandas juru bicara Menteri Kesehatan China Deng Haihua.

Munculnya pasien flu babi di China memunculkan kekhawatiran baru kalau wabah flu babi justru akan semakin buruk. Pasalnya, China dengan penduduk terpadat di dunia dinilai sangat rawan dengan flu babi. Pemerintah Beijing sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran wabah flu babi dengan sangat ketat.

Mereka bahkan dikritik karena dinilai sudah bertindak rasis dengan mengarantina semua warga Meksiko yang berada di negara tersebut. Pemerintah Beijing mengatakan tindakan karantina ini dibutuhkan untuk menghentikan penyebaran virus H1N1 di Asia dan menghindari konsekuensi terburuk di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar